![]() |
Bersama Mereka |
Malam
itu, malam minggu sebelum kegiatan salah satu komunitas di kota Magelang
dimulai. Aku bertemu dengannya. Hanya sekali jabat tangan yang erat, tanpa
kecup pipi kanan, tanpa kecup pipi kiri. Tangannya begitu erat menjabat tanganku.
Hampir saja aku kelewatan mencium tangannya. Aku mengira, dia sudah seumuran
bapak teman sepantaranku. Kami lalu saling menyebutkan nama, selanjutnya aku
bertanya “Mas asalnya darimana?” Jawabnya hanya satu kata, dengan suara yang
kuat, jelas dan tegas. Setelah itu, diraihnya gelas, diteguknya wedang uwuh
panas yang sudah tersaji. Wajahnya masih tetap dingin, berlawanan dengan suhu wedang
uwuh yang dia teguk. Malam itu, pertama kali aku bertatap muka dengannya dan
satu wejangan yang aku ingat adalah bahwa resiko itu akan selalu ada, tapi jika
kita terlalu memikirkan resiko tentang apapun yang selanjutnya akan terjadi,
kita tidak akan belajar apapun.