![]() |
Gedung Pertemuan Umum Manggatang Tarung |
Pian itu sebuttan
untuk kamu, Ulun itu sebuttan untuk saya. Pengetahuan pertama yang saya
dapat saat saya sampai pada bulan Februari 2014 di Kuala Kapuas Kalimantan
Tengah. Pian dan Ulun adalah bagian dari bahasa Banjar.
Jarak menuju Kuala Kapuas ditempuh sekitar 3 jam dari Ibukota Provinsi Kalimantan tengah, Palangkaraya, tetapi hanya 1 jam dari Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin. WIB masih menjadi patokan waktu untuk Kuala Kapuas.
Jarak menuju Kuala Kapuas ditempuh sekitar 3 jam dari Ibukota Provinsi Kalimantan tengah, Palangkaraya, tetapi hanya 1 jam dari Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin. WIB masih menjadi patokan waktu untuk Kuala Kapuas.
Huruf balok berwarna merah bertuliskan Kuala Kapuas Kota
Air yang ada di Bundaran besar bisa menjadi landmark dan background untuk kita berfoto, bisa menjadi
bukti bahwa kita benar sudah mengunjungi Kuala Kapuas. Sungai besar bernama
sungai Kapuas mengeliling kota, kata orang asli Kuala Kapuas dahulu jika ingin
ke Palangkaraya atau Banjarmasin harus menggunakan transportasi air, melintassi
sungai-sungai yang lebar nan gagah, dengan biaya yang mahal dan waktu tempuh
yang lama. Sekarang dengan telah tersedianya jembatan dan jalan aspal, akses
darat dari Kuala Kapuas ke Palangkaraya dan Banjarmasin menjadi pilihan utama
masyarakat. Hanya para pedagang dengan alasan bahwa kapal bisa memuat lebih
banyak barang yang masih setia menggunakan transportasi air. Tetapi anehnya
kondisi tidak seperti di Jawa. Di Jawa transportasi didominasi oleh bus-bus
besar antar kota antar provinsi, disini peran bus-bus besar seperti di Jawa
digantikan oleh minibus, saya tak tau pasti kenapa mobil-mobil minibus, yang
menyebut dirinya travel tapi berplat hitam (tidak resmi), menguasai trayek
Palangkaraya – Kuala Kapuas - Banjarmasin (PP). Kata orang Kuala Kapuas lagi,
bahwa dulu Bus besar juga tersedia sebagai angkutan umum antar kota antar
provinsi, sekarang kemana perginya bus-bus itu? Apakah ada birokrasi yang rumit
untuk sarana transportasi? Atau adakah faktor sulitnya memperoleh Solar di Bumi
Kalimantan? Padahal jelas jika menggunakan bus biaya yang dikeluarkan penumpang
bisa lebih murah.
Kota ini memang tak
terlalu ramai, antrian di lampu merah masih lowong, tak ada kemacettan yang
membuat klakson bernyanyi nyaring, angka polusi jelas jauh dibawah Jakarta,
langit masih biru. Jalanan disini beraspal tanpa belokkan dan tanpa
tanjakkan yang menantang, tekstur dataran Borneo yang sebagian besar datar,
tanpa gunung, tanpa bukit. Sungai lebar nan gagah, berair tenang tak berjeram,
setiap jembattan harus didesain supaya kapal bisa lewat dibawahnya. Untuk
sungai yang lebih lebar jembattan juga harus lebih kuat dan gagah, tetap harus
didesain supaya kapal-kapal pengangkut batubara bisa lewat dibawahnya.
Nyambut gawe nyambi dolan , kata orang jawa, yang artinya
kerja sambil main. Kebetulan saya dapat mandat dari bos untuk tugas di Kuala
Kapuas. Bersyukur, jika bukan karena tugas, saya sampai saat ini pasti belum
bisa melihat uniknya Pulau Kalimantan. Di kalangan masyarakat Pulau Jawa biaya
hidup di Kalimantan terkenal mahal terutama soal makan, kenyataannya memang ada
selisih, ada yang cuma sedikit ada juga yang banyak banget dan itu kembali
kepada kita lagi, makanan itu pilihan. Mungkin juga faktor pengembangan wilayah
yang tidak sepesat di Jawa yang berefek pada tingginya biaya transportasi
pendistribusian barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Lantas dengan keadaan yang seperti terurai diatas apakah Kuala Kapuas tidak
menarik untuk dikunjungi? Tidak menarik dikunjungi jika yang kita cari pantai,
tidak menarik jika yang kita cari macam Pandawa Waterboom. Tapi jika yang kita
cari adalah sesuatu yang unik dan berbeda, Kuala Kapuas harus kita kunjungi.
Sebagian tempat di Kuala Kapuas berupa rawa, rumah-rumah panggung berdiri kokoh
diatas rawa bertopang kayu, berpondasi kayu. Orang Kalimantan menamainya kayu
ulin, jenis kayu yang punya ketahanan luar biasa, kuat bukan main, anti rayap,
tahan dalam air, keawettannya melebihhi umur manusia. Dengan kualitas seperti
itu jelas jika harga kayu Ulin itu mahal, pengangkuttan harus dengan
surat-surat yang jelas karena Polisi sering melakukan razia. Pertama kali saya
tau kalo pondasi untuk rumah hanya sejumlah kayu yang ditancapkan saja,
muncullah sebuah tanya, apa nggak rubuh ya kalo semisal ada gempa? Dan ternyata
di tanah Kalimantan jarang terjadi gempa. Karena itu orang-orang di Kalimantan
punya keberanian lebih untuk membangun rumah dengan pondasi kayu.
![]() |
Sebuah Proyek Rumah di Kuala Kapuas |
Naik Ferry, kedua kata
itu membuat bayang saya mengandaikan sebuah kapal besar yang berjalan tenang
diatas biru air laut. Namun sebelum ekspektasi menjadi lebih tinggi, saya
diberi tau kalau ferry di Kuala Kapuas itu dari kayu yang mampu menyebrangkan
berapa puluh motor sekaligus, hanya motor. Tarifnya 2000 rupiah saja per motor
untuk sekali penyebrangan. Transportasi umum ini sering digunakan untuk
menyebrangi sungai Kapuas, karena letak Kuala Kapuas yang dikelilingi Sungai, kapal
ini menghubungkan Kuala Kapuas dengan daerah lainnya, sebenarnya sudah tersedia
juga jembattan penghubung, tapi karena jalurnya yang memutar dan waktu tempuh
menjadi lebih lama maka orang-orang yang menggunakan motor lebih sering
menggunakan jasa penyebrangan Ferry kayu. Untuk pengguna mobil harus tetap
menggunakan jembattan. Memang terasa unik dan berbeda berada di pulau seribu
sungai. Dimana mendayung sampan lebih menarik dibanding naik motor Harley.
Dimana setiap malam sambil ditemani tenang, penthol bakar dan secangkir kopi
kita bisa menikmati para pedagang pasar membongkar muat kapal kayunya disebuah
dermaga kecil di pinggir sungai Kapuas, namanya Dermaga KP 3.
Bicara soal pedagang tidak akan pernah lepas dari yang namanya Pasar, setiap
daerah pasti punya pasar tradisional tapi belum tentu punya pasar swalayan.
Pasar tradisional hampir sama disetiap daerahnya, saat saya melewatinya, ada
kios, ada sebagian bahu jalan yang tetap dipaksa jadi lapak dagangan akibatnya
macet karena sebagian orang tetap nangkring dimotor saat bertransaksi dengan
pedagang yang memakai bahu jalan sebagai lapak tadi.
Terkait pasar, Kuala Kapuas juga punya yang unik, namanya
hari pasar, jadi ada salah satu hari dalam seminggu, tiap daerah bisa aja
berbeda, hari itu digunakan untuk membuat semacam pasar dadakan, dan itu selalu
ada, rutin setiap seminggunya, para pedagang entah darimana datangnya, kompak
memenuhi jalanan disuatu daerah yang saat itu mengadakan hari pasar. Moment ini pasti ramai, walau tanpa
bianglala atau tong setan layaknya di pasar malam. Yang tua benar ingin
belanja, yang muda berjalan bergerombol, mirip mejeng di Mall. Hari Pasar
adalah Mall buat mereka.
Hari-hari di Kuala Kapuas telah memberi saya cerita lain tentang perjalanan,
bahwa tidak hanya pantai berpasir putih halus dengan gradasi airnya yang cantik
yang memberi kenangan yang mendalam dan patut diceritakan pada orang lain, tapi
sungai Kapuas yang lebar, dalam, dengan airnya yang coklat tak bergradasi juga
harus diceritakan sebagai pengalaman yang mengesankan dan merupakan bagian dari
sebuah perjalanan. Perjalanan untuk mengenal lebih dalam negeri tercinta
Indonesia, perjalanan melihat Indonesia dari sisi lainnya. Jika kelak saya
mendengar ada seorang yang mengatakan Kuala Kapuas, hal yang terlintas pertama
kali dikepala saya adalah senja. Ya senja. Senja selalu berwarna di Kuala
Kapuas, selalu indah, kadang mendung dan hujanpun tak mampu menyembunyikan
kecantikan warna senjanya. Kolaborasi langit senja dengan pelangi atau matahari
yang terlihat utuh terbenam disisi barat dengan bulan bulat utuh disisi timur
itu mendamaikan.
![]() |
Tugu dibundaran besar |
![]() |
Diteraspun bisa lempar Joran |
![]() |
Senja dari samping rumah |
![]() |
Senja di Kuala Kapuas |
![]() |
Dari jembattan Pulo Telo |
Kalimatan itu ternyata indah juga ya Mas Agung. belum kesempatan ke Kalimantan sekalipun...kapan ya ??
ReplyDeleteBetuul Mas.. Indah Mas.. punya keindahan dan keunikkan tersendiri dibanding pulau lainnya.. sudah kemana aja Mas? Sempatkan ke Kalimantan Mas Gunadi.. Mas posisi dimana?
DeleteSaya posisi di Bogor Kota Hujan..hehe. Saya ada banyak juga keliling nusantara, tapi ke Kalimantan sama sekali belum. belum ada rizkinya kali. mudah2an saja..segera..
DeleteEeh Bogor.. Bogornya mana atuh?
DeleteAiih Mas.. ajak2 saya donk ya..hihihi..
Segera berenang melintassi laut jawa Mas.. haha
walau aku gk pernah ke kalimantan..tp rasanya pngn kesana dan pemandangannya pasti indah2.. :)
Deletewooo iya keren banget itu foto-fotonya :D >,<
DeleteAyo jln2 ke kuala kapuas lagi. Hehe
ReplyDeleteHayuuuklaah.. Kangen sih ngemilin penthol bakarnya.. hahaha
DeleteSaya ada banyak juga keliling nusantara, tapi ke Kalimantan sama sekali belum. belum ada rizkinya kali. mudah2an saja..segera..
ReplyDeleteindah banget kak emng pemandangannya :D
Deletewah, nuansa dari jembattan Pulo Telo bagus banget yak.. :D
ReplyDeleteSenja di pulau Kapuasa yang indahhhh gilaaa... ^^
ReplyDeleteKeren bagus banget pengen jalan- jalan kesana
ReplyDelete