Bila
hati mulai sepi tanpa terobati
Lantunan
merdu lagu Kla Project nyaring keluar dari speaker telepon genggamku. Hati
bergetar, rasa ingin pulang yang membuncah.
Daerah
Istimewa Yogyakarta, hati saya tak pernah lepas dari tempat ini. Kenangan,
teman, impian, dan kata pulang, menari gemulai setiap harinya, seperti menarik
jiwa raga untuk ikut turut serta manggung dipertunjukan tari.
Sambil
kuhirup secangkir kopi, duduklah kamu didepanku, akan ku ceritakan secuil
kisahku saat kemarin aku sempat pulang beberapa hari.
***
"Wis
kethuk endi?" bbm Jefri, salah satu batangan yang menunggu Anung dan saya
di Kontrakan Goyang Jakal Yogyakarta.
"Lagi
kethuk Jembatan Tempel, Ucup kon siap-siap ya." Balas saya.
Gumpalan
awan berwarna kelam, cembungannya seolah baskom yang menampung penuh air sampai
bibir mulutnya, siap mengguyurkannya, kapanpun Tuhan berkehendak. Langit
sebelah selatan jembatan Tempel terlihat muram, mungkin sebentar lagi hujan
besar.
Dedaunan
kering dari pohon rambutan didepan kontrakan mulai berguguran, tak kuat
dihempas angin. Bau aspal tertimpa rintik air langit, Yogyakarta dan sekitarnya
diguyur kesegaran berlimpah. Saya dan Anung baru saja membuka daun pintu
kontrakan.
"Udane
gur lewat iki, dilut meneh terang." Jefri yang berwajah seram meyakinkan
kami dengan tawanya.
Dan
karena ini hari minggu, sambil menunggu redanya hujan, kugunakan untuk
mengunduh anime favoritku, One Piece.
***
Senyum
terkembang, kami berempat, saya, Ucup, Anung dan Jefri saling berpasangan
diatas dua motor. Helm lengkap, spion lengkap, jaket lengkap, pasanganpun
lengkap. Walaupun sesama jenis. Menelusuri jalur selatan provinsi Yogyakarta,
mendung perlahan mengundurkan diri, awan melubangi dirinya sendiri untuk
memberi celah supaya diisi sinar matahari. Kami terus mengikuti plang arah
berlatar hijau. Memasuki wilayah Wates jalanan makin menyejukkan, pohon-pohon
rindang mengiring kami, sisa-sisa air hujan masih menetes pelan membasahi
trotoar.
Menuju
Desa Wisata Kalibiru, yang Jefri tahu hanya jalan sampai ke Wates. Selanjutnya
biarkan orang lain yang mengarahkan karena orang yang malu bertanya akan nyasar
pada waktunya. Niat lelaki bertanya pada wanita saat lampu masih menyala merah,
yang noleh mas-mas berkumis disebelahnya. Kami diarahkan mas-mas berkumis untuk
berbelok kekiri kemudian lurus saja mengikuti jalan.
Aspal
yang berliku dan menanjak kini digantikan turunan yang mengular, diujung
turunan Waduk Sermo telah menanti untuk dikagumi. Waduk yang menghidupi irigasi
wilayah Kalibawang dipercantik oleh warna hijau tua perbukitan Menoreh yang
mengelilinginya. Insan-insan berceloteh akrab ditepiannya, mereka menunggu sore
tiba, tawa mereka menambah sejuk suasana.
Dari
Waduk Sermo kami berbelok kanan menuruti papan petunjuk arah. Motor mengerang,
gas sudah maksimal, saya terpaksa turun dari boncengan. Motor hanya bisa
menanjak pelan, kehabisan tenaga. Jalanan aspal yang masih banyak berlubang,
yang pasti akses jalan ini butuh perhatian pemerintah setempat demi
memfasilitasi destinasi wisata.
"Wis
suwe ora diservis iki John motore." Kata Anung dengan senyum khasnya.
Billboard berlatar biru dengan
gambar orang yang sedang meniti jembatan gantung terpampang jelas disamping
parkiran motor. Tertulis jelas Selamat Datang Di Wisata Alam Kalibiru. Sampai
juga di desa sejuk Kalibiru yang akan segera melegenda, saat ini semakin banyak
orang yang memajang foto profil mereka di atas papan kayu desa Kalibiru.
Kami
membeli karcis bernomor antri untuk dapat naik ke papan kayu yang sedang naik
daun itu, Rp. 10.000. Sambil menunggu antrian, kami lebih memilih menelusur
jalan ketimbang bermain flying
fox, jalan dua tapak berkeramik hijau bermotif daun yang sengaja
dipasang untuk mengantar para pengunjung menuju bangunan beratap pendopo.
Suguhan hutan-hutan hijau milik perbukitan Menoreh memanjakan para pengunjung,
di kejauhan nampak meliuk-liuk pantai selatan Jawa, sayang awan sedang sendu
sore itu.
Satu
kalimat baru dari Anung saat perjalanan kali ini. "Itu payungnya mbok
diegarin." dikatakannya saat ada nona-nona naik ke papan kayu sambil
membawa payung, entah untuk sekedar properti foto atau meneduh dari gerimis
kepyur.
![]() |
Seperti Prewed di masa lalu foto by @sofianPT |
![]() |
Sebentar, aku ingin mengambil gambar dari atas sini. foto by @ranseltua |
Mengingat
ini adalah musim liburan, antrian untuk sekedar berfoto diatas papan kayu yang
dibangun menempel pada sebatang pohon menjadi membludak, diatas papan itu kita
hanya diberi waktu sekitar lima menit untuk berpose. Namun dengan hanya duduk
atau berdiri diatas papan kayu itu, akan memberikan kesan yang WOW juga akan
mengembalikan angin kesejukan akan kecantikan wajah kabupaten Kulon Progo.
Hitam
kopi sudah kuhirup tigaperempat dari cangkirnya, aku tau kamu masih antusias mendengar
kisah lain dariku. Tapi, Playlist sudah berganti dua kali,
lagu yang berputar saat ini membuatku ingin segera memeluk guling tuaku dalam
kamar rumahku
Dan
lalu...
Sekitarku
tak mungkin lagi kini
Meringankan
lara
Bawa
aku pulang, rindu
Segera...
Kalo denger lagu2 nya KLA project pasti merindu pingin ke jogja #Halah
ReplyDeleteBtw kalibiru ini lagi ngehitz banget, ampe antri2 buat foto diatas nya, banyak banget foto instagram disitu
Halah.. rasanya semuanya hampir senada untuk mendriskripsikan Jogja, hahaha
DeleteHeeh.. intagramable pokoknya tuh tempat.. kalo musim libur wuiidiiiih antrinya.. hih...
Mau foto pake sempak doang diatas mas? hahaha
Mau banget foto pamer kancut di atas, tapi kalo ngantri males banget #NgakPenting #melenggosTampan
DeleteAyoo Om Cum, pas hujan deres githu pasti sepi. haha
DeleteNanti tak fotoin cetak langsung jadi. 5.000 aja.. Murahkan?
Main - main ke kalibiru yuk mas cumi :D
DeleteJangaaan.. Nanti ada penampakan kancut biru Mas.. :( aku sedih.
DeleteViewnya keren... tapi mikir perjuangan antre-nya yang bikin males ke sana hehehe
ReplyDeleteUdah coba ke Gunung Api Purba Nglanggeran?
Eh Mas Halim, tenkyu udah berkunjung mas.. antrenya emang panjang mas, weekday aja mas..
DeleteGunung api Purba? sudah mas, sudah diposting juga, #promosi, hahaha
Yuklah Mas Halim kapan kita jalan bareng.. Solo-Magelangkan deket.. cihuuuii..
kemarin mau ikutan TravelBlog di Semarang tapi berhalangan.. :(
pengen foto bedua disitu sama kak dion euy :p
ReplyDeleteHahaha.. hayuk Fik.. Selfie berdua githu yak? :D
Delete(batangan) (pasangan sesama jenis) hahaha harus banget mas? but nice share, jempol deh! makasih juga lho udah bikin aku makin kangen buat ke jogja setelah batal haha ah kalibiru, see you there one day ya hihiw :D
ReplyDeleteIyaa Put.. Batangan (e)mas.. Terima kasih juga sudah berkunjung Put..
DeleteOkee.. siapin mental buat dijorokin.. hihihi
"Senyum terkembang, kami berempat, saya, Ucup, Anung dan Jefri saling berpasangan diatas dua motor. Helm lengkap, spion lengkap, jaket lengkap, pasanganpun lengkap. Walaupun sesama jenis" sumpah aku ngakak! hahaha.
ReplyDeletePengen ke sana pas sepi bisa gak ya, disewo khusus ben prei gawe wong2 isok gak yo :D
Hahahaha.. Maklum Mas Rif, serius kami jombang.. Jomblo banget.
DeleteBiso donk mas, mesti biso, demi Mas Rifqi sih, ngomong aja temennya saya.. hihihi
Aduuuh, jadi terharu... :D
DeleteTerharu karena saya Jomblo banget mas? saya jadi lebih terharu...
DeleteCiye yang berpasang-pasangan :)
ReplyDeleteSeger banget liat foto-fotonya
Hahaha.. Pasangannya cukup saat itu aja mas Yasir.. hehe
DeleteKalibiru itu memang fotoable mas.. hahaha
Fotonya bikin iriiiii tingkat tinggi ^^
ReplyDeleteDari ketinggian, hamparan hijau, awan, langit
komposisi yang sempurna
#catet
#masukkan list
bisa buat profil pict yang bikin ngiler ya mbak?
DeleteOwsom pokoknya..
Jangan lupa dicatet..
Terima Kasih mbak sudah berkunjung.
kayaknya bisa betah duduk berlama2 disitu ya bang?
ReplyDeletebang, satu hal lagi klo boleh, bahasa jowo ne mbok ya ono translatenya :D
Bisa banget Mas tapi ntar diprotesin sama yang ngantri Mas, soalnya spotnya cuma satu itu.. Dan kalo libur antrinya gileee.. Perjuangan demi DP dah.
DeleteIyaa juga ya.. Maap Mas maap.. hahaha
Awal tahun lalu saya ke Jogja dan gagal ke sini karena Jumat tutup. Kecewa berat dan lama ga bisa move on. Eh, sekarang liat foto2 memukau seperti ini. Jadi mupeng lagi. Hehehe
ReplyDeleteEalah.. Jum'at tutup ya mas? saya malah baru tau.. biasanya kalo hujan githu baru tutup Mas..
DeleteHayuuklah ke Kalibiru lagi, sambangi..
Pengen foto di situ.. :( Kalok Kali Biru di daerah Jogja mana sih?
ReplyDeleteHahaha.. foto kak Ris.. biar jadi kekinian, hehe
DeleteJogjanya di daerah Wates itu kak, Kulon Progo,.. patokannya Waduk Sermo aja..
Barat Kota Jogja..
Foto-fotonya kereen, jadi makin pengen ke Kalibiru :))
ReplyDeleteHayooo buruan ke Kalibiru, harga tiketnya keburu naik lho..
Deletengehits banget kalibiru.... itu rumah pohonnya ada 2 apa gimana? apa ada fotografer khusus disana?
ReplyDeleteHeem, kalo ke Jogja pasti pada meluangkan waktu kesini.. Ada dua mas, satu buat Flying fox satunya khusus foto kayak yang saya pake itu.. Kalo fotografer bisa minta tolong mas2nya yang jaga.. Tapi mahal kayaknya biayanya..
DeleteJalan nya serem banget gitu yak? Kira2 bumil dengan 6 months pregnancy gini bisa nyampe TKP ga yah? Hiks ngidam banget nih,mana udah pede aja booked tiket KA dari Jakarta buat bulan depan. Tons of Thank infonya mas
ReplyDeleteEnggak sih kak kalo serem banget.. Nanjaknya lumayan trus kalo mau ke papan kayunya musti antri dan naik tangga 4 meteranlah.. Kalo udah dibeli tiketnya sok atuh berangkat kak.. Ngidam lagi, eh tapi kapo sekiranya sampe sana keliatan berat pindah destinasi aja kak.. Jangan dipaksa..hihihi..
DeleteTerima kasih ya sudah berkunjung kak..
Gila, viewnya keren banget! bikin iri plus bikin ketakutan juga sih haha
ReplyDelete